Selasa, 01 Mei 2012

Kelamaan Pakai Pantyliner Bahayakan Organ Kewanitaan

Kelamaan Pakai Pantyliner Bahayakan Organ Kewanitaan

Sulit dimungkiri, lantaran kesibukan bekerja, banyak orang tak sempat mengganti pakaian dalam. Khususnya celana dalam. Hal itu sering terjadi pada wanita yang sibut dengan pekerjaan nya. Meski tak mengganti celana dalam, untuk menjaga kelembapan daerah kewanitaannya, mereka memakai pantyliner atau pemabalut tipis sekali pakai. Pantyliner atau pantyshield terbuat dari bahan dasar plastik yang memiliki bantalan tipis untuk menyerap cairan. Pantyliner sebernarnya bukan biang masalah, tapi sebaiknya tidak dipakai setiap hari, apalagi dalam waktu yang lama. Pantyliner yang tidak diganti dalam waktu beberapa jam akan lembap dan menjadi media tumbuhnya jamur dan bakteri ( kuman), antara lain kuman Trichomonas vaginalis. "Bisa Menyebabkan Keputiham". Keputihan merupakan salah satu indikasi masalah kesehatan pada organ kewanitaan. Keputihan biasanya ditandai dengan rasa gatal, bau tidak sedap, dan terkadang rasa nyeri. Kuman dari pantyliner yang dipakai lagi setelah buang air akan berpindah ke organ genitalia. Karena organ genitalia perempuan dekat dengan lubang anus, berbeda dengan laki-laki yang jauh dari anus. Infeksi di organ genitalia tak boleh dianggap sepele. Jika dibiarkan terus menerus, hal itu bisa menyebabkan masalah pada kesuburan. Infeksi dari organ genitalia ini bisa menjalar naik ke rahim, kemudian masuk dan menyumbat saluran telur. Untuk mengurangi kelembapan di area organ genitalia, disarankan agar celana dalam dipilih yang berbahan dasar katun atau bahan lain yang menyerap keringat.




Sumber: KORAN TEMPO. selasa, 1 Mei 2012